Selamat
malam, temen-temen :))
Apa
kabar semuanya? Baik-baik kan? Apa ada yg kurang baik? Saran saya
cepet2 buka LKS PKn anak SD deh. Disana bakalan diajarin yg baik-baik
kok :3
Well,
ini postingan saya yg kedua di #RamadhanBercerita dan ada kejadian yg
cukup g enak di siang hari ini tadi. Iya gak enak banget. Kayak
kentut yg udah ditahan dari awal kencan dan kemudian keluar begitu
saja dengan biadabnya pada saat candle light dinner bareng gebetan.
Iya, gebetannya sahabat sendiri. Udah gitu keluarnya bareng sama
ampas-ampasnya sekalian. Ampuuunnn
Saya
rasa sudah jelas bahwa tidak boleh ada lagi tindakan “sweeping”
yg mengatasnamakan ormas sebuah agama di bulan suci Ramadhan di tahun
ini. Di TV juga udah ada beritanya kok. Saya rasa kita sebagai
manusia yg memiliki akal budi dan kecerdasan yg baik, bisa
menempatkan diri dan mampu bertoleransi dengan baik terhadap pemeluk
agama lain. Namun masih ada saja segelintir orang-orang sok pentil eh
penting yg entah tidak mau peduli atau memang terlalu bodoh untuk
berpikir bahwa mereka hidup sebagai bangsa Indonesia yg hidup dalam
keberagaman agama. Aneh saja sih, padahal dengan mengatasnamakan
suatu agama, tidak sepatutnya lagi untuk melakukan tindakan-tindakan
anarki untuk menunjukkan eksistensinya. Justru malah hal ini akan
menurunkan respek dan menambah citra buruk ormas tersebut. Kan kasian
citra kalo buruk. Apalagi buruk rupa. Kan kasian dia jadi g bisa
muncul lg di TV.
Siang
itu, saya sedang mengantarkan pesanan dari pabrik pakdhe temen saya
yang berlokasi di daerah Gianyar ke sebuah toko kerajinan perak di
daerah Negara bersama dengan teman saya. Saya sama sekali buta arah
di Bali ini. Buta juga karena cintamu sih, salah sendiri cintamu gak
terdaftar di Gudel Maps. Jadi makannya saya awet jomblo. Eh, ini
apaan ya. Oiya, asal kalian tau, jalanan di Bali itu besar-besar,
tapi di bagian pedalaman itu rata-rata sepi dengan kendaraan, sama
kayak hatiku sepi tanpa…ah biarkan. Tapi saya suka sekali dengan
atmosfir dan suasana di pulau yg keren ini. Dan saya baru tau kalau
perjalanan dari Gianyar ke Negara itu jauhnya minta ampun Belum lagi
udara Bali yg panas semakin membuat saya tersiksa. Tapi panasnya
mungkin belum sepanas api neraka, saudara-saudara sekalian. Jadi demi
kebahagiaan anda di surge nanti, maka mulai sekarang cobalah untuk
bertobat, saudara-saudara. Perlu kalian ketahui bahwa kerajaan Allah
sudah dekat. Percayalah.. Percayalah.. Maaf, saya terlalu
bersemangat, temen-temen. Kesambet setan pastor Londho barusan.
Hehehe
Dan
ceritanya saya itu belum makan apapun sepanjang pagi tadi. Saya
niatnya mau ikutan sahur, tapi di keluarga pakdhe temen saya nasrani
semua. Mau ikut sahur tetangga, saya baru inget kalo di Bali
mayoritas pemeluk agama Hindu. Mau sahur sendiri takut murtad,
yasudah akhirnya saya putuskan untuk terlelap setelah berdoa malam di
jam 3 pagi tadi. Tapi karena emang dasar kucrut, saya bangun telat.
Alhasil, saya langsung bantu-bantu tanpa mandi dan sarapan dulu.
Kebayang kan kalau tubuh saya yg cekingnya kelewat seksi dan atletis
ini gak dikasih asupan gizi mulai dari pagi? Bisa ketauan hasilnya
kalau saya bisa epilepsy dengan sukses. Apalagi dengan suasana Bali
yg super hot sama kayak Miyabi yg lagi sauna. Wuidihh hot banget tuh.
Anyway,
akhirnya saya dan teman saya kemudian memutuskan untuk mampir di
sebuah warung di daerah Negara untuk sekedar beristirahat sejenak dan
mengisi perut yg kosong. Baru saja kami memesan sebuah makanan,
tiba-tiba saja ada ormas datang dan merazia orang-orang yg makan di
warung tersebut. Belum lagi mereka meminta pemilik warung untuk
menutup warungnya. Kami heran, kok bisa-bisanya di pulau dewata ini
ada kegiatan aneh bin ajaib macam ini. Sungguh ini pengalaman pertama
buat kami. Menyaksikan penggrebekan semacam ini membuat kami takut.
Dulu pernah sih menyaksikan penggrebekan, tapi bukan yg semacam ini.
Paling mentok sih penggrebekan waria di daerah Kembang Kuning
Surabaya. Kebetulan waktu itu saya lagi insyaf pingin menjiwai dalam
peran waria di pementasan drama musical SMA. Eh, terlalu menjiwai
ternyata. Hehehe
Sebenarnya
cukup kaget juga dengan penggrebekan yg semacam ini. Apalagi hal itu
menimpa kami secara langsung. Memang tidak sampai menjurus ke
tindakan-tindakan anarki. Namun, sewajarnya kita sebagai sesame umat
beragama yg memiliki akhlak mulia, sebaiknya memahami juga bahwa
pedagang yg berjualan di warung tersebut hanya ingin mencari nafkah
untuk keluarganya. Dan meskipun warga di sekitar daerah tersebut
banyak yg menjalankan ibadah puasa, namun kepentingan masing-masing
pihak seyogyanya dipahami dan dihadapi dengan pemikiran dan tindakan
yg dewasa. Secara etis, toh pedagang itu juga sudah menutup sebagian
besar bangunan warungnya agar orang-orang yg tidak puasa tidak
terlihat tidak sopan apabila sedang menikmati makanannya. Hal ini
lebih kepada pendewasaan mental masing-masing sih menurut saya.
Kalaupun ingin dihormati, mending pake cara-cara yg lebih halus.
Misalnya coba pake sabun Shinzui yg gak hanya bikin putih tapi juga
bisa bikin halus. Saya pernah lho dulu. Bukan hanya kulit yg halus,
bulu kaki saya juga ikutan halus. Dan sebaiknya tidak perlu lagi ada
tindakan-tindakan yg bisa membuat kerugian bagi pihak-pihak lain. Kan
g enak juga, di bulan yg penuh pahala ini, dimana seharusnya kita
diberi kelimpahan berkat, tapi justru mencorengnya dengan
tindakan-tindakan yg merugikan diri kita sendiri dan orang lain. Jadi
sebisa mungkin jangan mencoreng kebaikan-kebaikan yg selama ini kita
lakukan ya, temen-temen. Iya, coreng. Itu lho yg biasanya luka kalau
kering bisa jadi “coreng” :3
Jadi,
pesan yg bisa diambil berdasarkan pengalaman saya hari ini adalah:
- Jangan pernah enggak sarapan. Karena sarapan itu penting. Kalo g bisa sarapan, mending cobain sahur aja,berooo. Kalo bisa sahur yg ada temennya, jangan sendirian. Ntar dikira jomblo.
- Jangan pernah melawan sama ormas-ormas yg melakukan sweeping. Biarin aja mereka sweeping. Toh, kalian yg bener kok. Mereka yg salah. Mereka gak bisa bahasa Inggris. Kalo niat sweeping ya pake sapu, bukan bawa-bawa tongkat. Emangnya ini Hogwarts?
- Jangan pernah kalian tidak menurut pada orang tua. Karena itu hukumnya haram. Di Alkitab aja ada 10 perintah Allah di cerita Nabi Musa yg salah satu isinya tentang menghormati kedua orang tua kita. Makannya, cepet-cepet bertobat gih. Kerajaan Allah sudah dekat lho.
- Jangan terlalu dipikirin poin ke 3. Biasa, kesambet setan pastor Londho lagi kayaknya :3
So, jgn
lupa untuk posting #RamadhanBercerita mu y,berooo. Biar g kena
grebek. Grebek bakso :p
#Halleluya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar