Jumat, 26 Juli 2013

#RamadhanBercerita - Selamat Ulang Tahun, Penyembah Laron

Hei, temen-temen :))
Bagaimana ibadah puasa kalian? Lancar? Gak pake mampet lagi kan? (Ini puasa apa sembelit?) Puji Tuhan kalau ibadah puasa Ramadhan kalian berjalan dengan lancer-lancar saja. Semoga kuat sampe Lebaran besok y :))
Sebelumnya, saya ingin mengucapkan selamat sekaligus belasungkawa atas ulang tahunnya salah satu anggota keluarga besar @StandUpIndo_MLG sekaligus pencetus ide #RamadhanBercerita ini, yaitu Fariz Syahtria (@Luaposeh) beberapa hari yang lalu. Selamat karena umur bertambah, dan belasungkawa karena secara tidak langsung kesempatan hidupnya telah berkurang setahun lagi. Tapi tidak apa-apa. Hidup seseorang memang harus melalui fase ini. Oleh karena itu, saya ingin mengangkat Fariz sebagai actor utama dalam tulisan saya kali ini. Tentunya sesuai dengan apa yg saya tau dari makhluk ini beserta pengalaman yg saya alami langsung selama mengenalnya.
Ini foto saya bersama dengan penyembah X-banner StandUpIndo_MLG

Secara lahiriah, Fariz tidak berbeda dengan lelaki galau kebanyakan. Mengapa saya bilang lelaki galau? Karena seorang pemuda yg sudah akil balik namun belum merasakan manfaat dari akil balik ini belum pantas diklasifikasikan sebagai lelaki, namun sudah tidak menjadi anak laki-laki lagi. Begitulah,berooo. Secara fisik, tidak ada yg istimewa dari pemuda ini. Mungkin hanya bentuk tubuhnya saja yg menyerupai hanger pakaian, karena lebih banyak tulang dan dosa ketimbang daging dan lemak, yg menonjol pada penampilannya. Selain itu matanya yg terlihat sedikit sayu pada awalnya, namun penuh arti. Mengartikan bahwa ada sesosok manusia abnormal yg terpendam didalam dirinya. Awalnya, saya juga berpendapat bahwa makhluk ini adalah lelaki biasa yg banyak ditemui di masyarakat, dengan kelebihan di wajahnya yg lumayan cantik untuk ukuran laki-laki. Namun ternyata setelah saya cukup lama bergabung di komunitas Stand Up Comedy Malang, saya memahami siapa sebenarnya manusia yang (tidak) tampak aneh ini (pada awalnya).
Fariz adalah pribadi yg unik. Menurut saya, komika-komika yg menempuh pendidikan di Universitas Brawijaya, semuanya memiliki keunikan. Namun, Fariz berbeda. Dia unik lahir batin. Mungkin dulu dia lahir bukan melalui proses kelahiran normal, melainkan melalui rekayasa genetika antara senyawa kimia, sperma, dengan *madu 10mg(1). Karena, disadari maupun tidak, sedikit celetukannya bisa membuat orang tertawa terbahak-bahak, bahkan rela berdosa dengan mengumpat apa yg dia katakana dan apa yg dia lakukan. Amazing :D
Di suatu kesempatan, setelah beberapa komika mengikuti lomba Stand Up Comedy yg diadakan oleh sebuah perusahaan rokok, seperti biasa kami berkumpul sejenak untuk mempererat tali persaudaraan dengan meminum segelas STMJ hangat di SOB. Disitulah, celetukan makhluk abnormal ini tentang cerita mas Arie Kriting berawal. Dengan satu kata, “LARON”, makhluk abnormal ini sukses memecahkan keheningan malam itu. Bahkan beberapa komika, termasuk saya, larut dalam guyonan seputar laron ini. Entah mengapa, kami seperti merasa terhipnotis untuk mengamini pikiran sesat Fariz. Bahkan kami menjadi lebih kreatif dari sebelumnya. Sungguh keren Fariz ini. Namun disatu sisi, kami merasa bodoh karena mengikuti kebodohan makhluk abnormal ini. Selain itu dia juga sering tiba-tiba menjadi pelopor dalam memecah kesuntukan diantara kami. Aneh, namun penuh aksi.
Tapi, kalian belum bisa mengambil kesimpulan sepihak saja, bahwa Fariz adalah seorang manusia yg mempunyai otak dan imajinasi yg tidak hanya liar, namun juga mampu merusak mindset professor sekalipun. Karena, sebagai mahasiswa, blogger, komika, dan tentunya penyembah laron, dia adalah pribadi yg mampu untuk serius dalam tingkah laku, perbuatan, bahkan kata-katanya. Bisa kalian baca postingannya seputar ketidak adilan yg saat ini marak terjadi di Negara kita, berjudul *“Aku, Kami, Mereka Butuh Keadilan”(2). Di tulisannya tersebut, terlihat bahwa dia juga manusia biasa yg memiliki masalah dalam hidupnya. Sepintas, orang melihat bahwa Fariz adalah orang yg tidak memiliki beban dalam hidupnya, selalu tertawa disetiap kesempatan dan selalu membuat orang tertawa terbahak-bahak. Dan sebenarnya pendapat-pendapat tersebut benar adanya dan itu tidak bisa disalahkan juga. Hanya saja, apabila kalian membaca blognya, kalian dapat memahami keunikan pribadi Fariz. Fariz sendiri adalah pribadi yg hangat, baik, dan setia kawan. Saya senang punya teman abnormal seperti dia, terlebih saya merasa tersanjung karena beberapa saat yg lalu, dia memberikan saya kesempatan untuk openmic di sebuah acara yg diadakan oleh sebuah fakultas di kampusnya.
Apa yg dia bahas pada postingan tersebut, sebenarnya juga menimpa saya. SSB memang kadang pilih kasih terhadap pemainnya. Saya yg awalnya dulu pernah menjadi bagian dari SSB Persema Junior, yg saat itu lebih bagus daripada saudara mudanya SSB Arema Junior, juga mengalami hal yg sama. Janji-janji pelatih untuk memainkan dalam sebuah pertandingan hanyalah janji semata. Oleh karena itu, saya menyeberang ke tim tetangga, SSB Arema Junior. Memang fasilitasnya tidak sebagus SSB tetangga, namun kesempatan bermain lebih merata disana. Terbukti bahwa akademinya lebih menghasilkan pemain-pemain berkualitas saat ini.
Eh, kok malah bahas SSB sih. Maaf y temen-temen. Saya mudah tergoda sih. Kecuali godaan pindah agama. Hehe. Yg pasti, semoga ulang tahun di bulan yg penuh berkah ini menjadikan Fariz semakin ingat dengan Tuhan, semakin memahami arti hidup, dan semakin liar dalam berimajinasi. Sedikit banyak saya sebagai salah seorang temannya merasa bangga karena beberapa waktu yg lalu dia sempat mewakili Jawa Timur dalam gelaran Stand Up Festival yg diadakan di Jakarta. Salut buat kamu,berooo. Teruslah berkarya dan tetaplah buat bangga kedua orang tuamu, pacar, dan keluarga besar Stand Up Comedy Malang. Kami bangga mengenalmu. Happy Birthday!!! Tuhan memberkati :))
Itu Fariz bawa-bawa HT buat ngajak temen-temennya nyembah X-banner

Ini #RamadhanBercerita ku, mana #RamadhanBercerita mu, temen-temen? :))
(@omes06)
Jangan lupa untuk check #RamadhanBercerita di twitter y. Banyak karya-karya menarik disana. Silakan mampir :))
KUTIPAN
  1. Salah satu bit mas Indra Cahya (@kitipz) Mau tau lengkapnya? Tonton dong performnya :D

Jumat, 12 Juli 2013

#RamadhanBercerita - Aduuuh... Kena Grebek Nih

Selamat malam, temen-temen :))
Apa kabar semuanya? Baik-baik kan? Apa ada yg kurang baik? Saran saya cepet2 buka LKS PKn anak SD deh. Disana bakalan diajarin yg baik-baik kok :3
Well, ini postingan saya yg kedua di #RamadhanBercerita dan ada kejadian yg cukup g enak di siang hari ini tadi. Iya gak enak banget. Kayak kentut yg udah ditahan dari awal kencan dan kemudian keluar begitu saja dengan biadabnya pada saat candle light dinner bareng gebetan. Iya, gebetannya sahabat sendiri. Udah gitu keluarnya bareng sama ampas-ampasnya sekalian. Ampuuunnn
Saya rasa sudah jelas bahwa tidak boleh ada lagi tindakan “sweeping” yg mengatasnamakan ormas sebuah agama di bulan suci Ramadhan di tahun ini. Di TV juga udah ada beritanya kok. Saya rasa kita sebagai manusia yg memiliki akal budi dan kecerdasan yg baik, bisa menempatkan diri dan mampu bertoleransi dengan baik terhadap pemeluk agama lain. Namun masih ada saja segelintir orang-orang sok pentil eh penting yg entah tidak mau peduli atau memang terlalu bodoh untuk berpikir bahwa mereka hidup sebagai bangsa Indonesia yg hidup dalam keberagaman agama. Aneh saja sih, padahal dengan mengatasnamakan suatu agama, tidak sepatutnya lagi untuk melakukan tindakan-tindakan anarki untuk menunjukkan eksistensinya. Justru malah hal ini akan menurunkan respek dan menambah citra buruk ormas tersebut. Kan kasian citra kalo buruk. Apalagi buruk rupa. Kan kasian dia jadi g bisa muncul lg di TV.
Siang itu, saya sedang mengantarkan pesanan dari pabrik pakdhe temen saya yang berlokasi di daerah Gianyar ke sebuah toko kerajinan perak di daerah Negara bersama dengan teman saya. Saya sama sekali buta arah di Bali ini. Buta juga karena cintamu sih, salah sendiri cintamu gak terdaftar di Gudel Maps. Jadi makannya saya awet jomblo. Eh, ini apaan ya. Oiya, asal kalian tau, jalanan di Bali itu besar-besar, tapi di bagian pedalaman itu rata-rata sepi dengan kendaraan, sama kayak hatiku sepi tanpa…ah biarkan. Tapi saya suka sekali dengan atmosfir dan suasana di pulau yg keren ini. Dan saya baru tau kalau perjalanan dari Gianyar ke Negara itu jauhnya minta ampun Belum lagi udara Bali yg panas semakin membuat saya tersiksa. Tapi panasnya mungkin belum sepanas api neraka, saudara-saudara sekalian. Jadi demi kebahagiaan anda di surge nanti, maka mulai sekarang cobalah untuk bertobat, saudara-saudara. Perlu kalian ketahui bahwa kerajaan Allah sudah dekat. Percayalah.. Percayalah.. Maaf, saya terlalu bersemangat, temen-temen. Kesambet setan pastor Londho barusan. Hehehe
Dan ceritanya saya itu belum makan apapun sepanjang pagi tadi. Saya niatnya mau ikutan sahur, tapi di keluarga pakdhe temen saya nasrani semua. Mau ikut sahur tetangga, saya baru inget kalo di Bali mayoritas pemeluk agama Hindu. Mau sahur sendiri takut murtad, yasudah akhirnya saya putuskan untuk terlelap setelah berdoa malam di jam 3 pagi tadi. Tapi karena emang dasar kucrut, saya bangun telat. Alhasil, saya langsung bantu-bantu tanpa mandi dan sarapan dulu. Kebayang kan kalau tubuh saya yg cekingnya kelewat seksi dan atletis ini gak dikasih asupan gizi mulai dari pagi? Bisa ketauan hasilnya kalau saya bisa epilepsy dengan sukses. Apalagi dengan suasana Bali yg super hot sama kayak Miyabi yg lagi sauna. Wuidihh hot banget tuh.
Anyway, akhirnya saya dan teman saya kemudian memutuskan untuk mampir di sebuah warung di daerah Negara untuk sekedar beristirahat sejenak dan mengisi perut yg kosong. Baru saja kami memesan sebuah makanan, tiba-tiba saja ada ormas datang dan merazia orang-orang yg makan di warung tersebut. Belum lagi mereka meminta pemilik warung untuk menutup warungnya. Kami heran, kok bisa-bisanya di pulau dewata ini ada kegiatan aneh bin ajaib macam ini. Sungguh ini pengalaman pertama buat kami. Menyaksikan penggrebekan semacam ini membuat kami takut. Dulu pernah sih menyaksikan penggrebekan, tapi bukan yg semacam ini. Paling mentok sih penggrebekan waria di daerah Kembang Kuning Surabaya. Kebetulan waktu itu saya lagi insyaf pingin menjiwai dalam peran waria di pementasan drama musical SMA. Eh, terlalu menjiwai ternyata. Hehehe
Sebenarnya cukup kaget juga dengan penggrebekan yg semacam ini. Apalagi hal itu menimpa kami secara langsung. Memang tidak sampai menjurus ke tindakan-tindakan anarki. Namun, sewajarnya kita sebagai sesame umat beragama yg memiliki akhlak mulia, sebaiknya memahami juga bahwa pedagang yg berjualan di warung tersebut hanya ingin mencari nafkah untuk keluarganya. Dan meskipun warga di sekitar daerah tersebut banyak yg menjalankan ibadah puasa, namun kepentingan masing-masing pihak seyogyanya dipahami dan dihadapi dengan pemikiran dan tindakan yg dewasa. Secara etis, toh pedagang itu juga sudah menutup sebagian besar bangunan warungnya agar orang-orang yg tidak puasa tidak terlihat tidak sopan apabila sedang menikmati makanannya. Hal ini lebih kepada pendewasaan mental masing-masing sih menurut saya. Kalaupun ingin dihormati, mending pake cara-cara yg lebih halus. Misalnya coba pake sabun Shinzui yg gak hanya bikin putih tapi juga bisa bikin halus. Saya pernah lho dulu. Bukan hanya kulit yg halus, bulu kaki saya juga ikutan halus. Dan sebaiknya tidak perlu lagi ada tindakan-tindakan yg bisa membuat kerugian bagi pihak-pihak lain. Kan g enak juga, di bulan yg penuh pahala ini, dimana seharusnya kita diberi kelimpahan berkat, tapi justru mencorengnya dengan tindakan-tindakan yg merugikan diri kita sendiri dan orang lain. Jadi sebisa mungkin jangan mencoreng kebaikan-kebaikan yg selama ini kita lakukan ya, temen-temen. Iya, coreng. Itu lho yg biasanya luka kalau kering bisa jadi “coreng” :3
Jadi, pesan yg bisa diambil berdasarkan pengalaman saya hari ini adalah:
  1. Jangan pernah enggak sarapan. Karena sarapan itu penting. Kalo g bisa sarapan, mending cobain sahur aja,berooo. Kalo bisa sahur yg ada temennya, jangan sendirian. Ntar dikira jomblo.
  2. Jangan pernah melawan sama ormas-ormas yg melakukan sweeping. Biarin aja mereka sweeping. Toh, kalian yg bener kok. Mereka yg salah. Mereka gak bisa bahasa Inggris. Kalo niat sweeping ya pake sapu, bukan bawa-bawa tongkat. Emangnya ini Hogwarts?
  3. Jangan pernah kalian tidak menurut pada orang tua. Karena itu hukumnya haram. Di Alkitab aja ada 10 perintah Allah di cerita Nabi Musa yg salah satu isinya tentang menghormati kedua orang tua kita. Makannya, cepet-cepet bertobat gih. Kerajaan Allah sudah dekat lho.
  4. Jangan terlalu dipikirin poin ke 3. Biasa, kesambet setan pastor Londho lagi kayaknya :3
So, jgn lupa untuk posting #RamadhanBercerita mu y,berooo. Biar g kena grebek. Grebek bakso :p
#Halleluya

Kamis, 11 Juli 2013

#RamadhanBercerita - Nenekku Jagoanku

Hai, temen-temen :))

Sebenernya ini bukan pertama kalinya saya bikin tulisan di blog. Sebelumnya sih juga udah pernah, cuma lupa aja password buat buka akunnya. Biasa, saya orangnya sibuk banget. Sibuk mikirin utang yg belom lunas. Iya, utang buat nraktir kamu cilok bakar sama areng-arengnya sekalian itu. Hehehe..:3

Anyway, #RamadhanBercerita ini adalah gagasan yang bagus dari temen saya Fariz (@Luaposeh), yang dibalik tingkah laku yg abnormal dan tutur kata yg sedikit tidak sesuai dengan EYD yang disempurnakan, sudah sukses untuk membuat sebagian orang menuturkan pengalaman dan harapan-harapannya pada bulan suci yang penuh berkah ini, bulan suci Ramadhan. Saya juga membaca sebagian tulisan teman-teman saya dengan keunikan dan kekonyolannya masing-masing. Maka didasari oleh semangat rela dilecehkan, maka saya mencoba untuk berbagi pengalaman juga seputar bulan Ramadhan yang saya alami (pernyataan halus untuk menutupi kalau saya sebenernya juga ikut-ikutan posting.hehehe)

Well, sebenernya saya hidup di keluarga yang serba majemuk. Multi kultur, Multi Keyakinan Beragama, Multi Level Marketing, eh...lupakan. Itu yang menuntut saya untuk mengahrgai masing-masing individuyang ada. Kebetulan ayah dan ibu saya juga hidup dikeluarga yang bebas memeluk agama apapun, yang jelas di E-KTP bisa tercantum jelas dan tidak menimbulkan pergunjingan. Misalnya pada kolom agama tercetak penyembah biji jagung, itu jelas bisa dipastikan bukan dari keturunan keluarga saya. Hehehe. Oke kembali ke topik. Karena itulah, tidak heran pada saat ada acara kumpul keluarga, ada yg pada saat makan, berdoanya pake tanda salib dan ada pula yg tidak. Ada yg menyempatkan diri untuk sholat, sementara yg lain tidak. Namun keragaman inilah yg membuat keluarga besar kami kompak. Tak terkecuali pada saat bulan suci Ramadhan tiba.

Dan pada saat itu, kalau tidak salah hari pertama puasa tahun lalu, saya pulang larut malam. Sekitar jam 1 pagi lah. Kebetulan saat itu saya bekerja di sebuah Cafe yg cukup terkenal di Malang. Saya yang merasa sangat apek, setelah memasuki rumah segera berniat untuk merebahkan diri. Namun, sekitar pukul 2 pagi, saya kaget dan terjaga dengan sangat. saya mendengar suara berisik dari arah dapur. Perlu kalian ketahui, saya orang yg paling berani di rumah setelah kucing buluk saya. pernah saking pemberaninya kucing saya, dia berani berkelana dan baru pulang  3 hari kemudian dalam keadaan basah kuyup. Ternyata emang kucing saya lupa jalan pulang terus nyebur selokan. Tapi tetep aja dia masih kelihatan macho dan keren kok. Eh, kok malah nggelambyar seh. Hehehe. Iya, saya hanya berpikir positif bahwa suara yg ditimbulkan itu pasti erasal dari kucing saya. Tapi kok kucing saya tidur di sebelah saya. Saya pikir itu ayah saya. Karena ayah saya hobi banget bongkar-bongkar kulkas buat nyari ikan asin Tapi pemikiran itu segera saya buang jauh-jauh, karena saya baru sadar kalau ayah saya sudah meninggal bertahun tahun yg lalu setelah saya melihat fotonya di atas TV. Daripada saya mikir kalo yg bikin kegaduhan di dapur adalah Maria Ozawa yg sedang kelaparan, maka saya memutuskan utuk memastikan yang sebenarnya. Dan tanpa diduga dan dinyana, ternyata suara itu berasal dari nenek saya. Buyarlah imajinasi saya tentang Maria Ozawa tadi. Tapi biarin lah, masih bisa mengkhayal lagi kok nanti. Hehehe.

Saya heran kenapa nenek saya bangun sepagiini. Ternyata beliau sedang masak untuk mempersiapkan sahurnya di hari yang pertama ini. Nenek saya adalah seorang muslim yg baik. Walaupun kami satu rumah adalah seorang nasrani yg taat, beliau tetap bahagia hidup ditengah kemajemukan keluarga kami. Beliau adalah satu-satunya muslim di rumah kami. Namun itu tidak membuatnya lupa akan syariat agama yg dipeluknya. Dengan mata berat, saya pun menemani beliau memasak sahur perdananya ini. Sedikit janggal buat saya karena ini pertama kalinya saya menemani beliau mempersiapkan segalanya di awal puasa ini. Dengan semangat dan cekatan, tangan tua beliau mulai menghasilkan sebuah hidangan yg menurut saya sederhana namun terlihat sangat sedap untuk disantap. Kami pun mulai berbincang sambil menyantap masakan yg beliau buat tadi. Dan untuk pertama kalinya pula saya merasakan nikmatnya santap sahur dan berbincang hangat di pagi-pagi buta seperti ini. Beliau menceritakan pengalamannya selama bulan Ramadhan di tahun-tahun yg lalu. Kesendirian dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan tidak membuatnya patah arang. Bahkan, beliau pernah puasa utuh hingga hari raya Idul Fitri tiba. Saya salut dengan usianya yg sudah bisa dibilang memasuki masa senja, namun semangatnya mengalahkan semangat saya dalam belajar sepulang kuliah. Ini membuat saya berpikir ulang untuk memperbaiki semangat saya yg luntur. Bahkan satu hal yg membuat saya trenyuh adalah saat dimana beliau memberi wejangan pada saya untuk memperbanyak doa novena (semacam doa panjang yg biasanya didoakan umat Katolik disaat menghadapi kesusahan dan pada saat meminta pertolongan maupun menyampaikan harapan untuk kesuksesan) agar saya dan keluarga selalu diberi keselamatan dan lancar dalam setiap aktivitas kami. Saat itu juga saya menangis danmemeluk nenek saya dengan erat. Bagaimana bisa seorang yg sudah memasuki usia lanjut masih memiliki kebijakan yg begitu besar. Selain itu semangatnyalah yg membuat saya sadar bahwa saya bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa di dunia ini tanpa beliau dan orang tua saya.

Sejak saat itu, saya mulai rajin bangun pagi-pagi buta untuk menemani nenek saya mempersiapkan santap sahurnya. Bahkan saya sengaja bangun lebih dulu untuk menjadi alarm bagi beliau. Sebenarnya sudah sejak lama momen puasa Ramadhan di keluarga kami berlangsung seru dan khidmat. Disaat nenek saya puasa, maka saya, almarhum ayah, ibu, serta adek-adek saya selalu menghormati dengan tidak makan dan minum di hadapannya. Bahkan tidak jarang kami juga ikut berpuasa untuk menghargai nenek saya. Namun, nenek saya melarang hal ini. arena toleransi yang sebenarnya tidak perlu harus seperti itu. Cukup saling memahami dan saling mengingatkan apabila ada momen yg salah, ataupun momen-momen yg terlupakan. Dan Puji Tuhan kami bahagia dengan keadaan keluarga kami yg serba unik ini.

Sampai saat ini, kebiasaan saya masih ingin saya teruskan, namun apa daya saat ini saya sedang mencoba peruntungan saya di lain lokasi. Namun, saya selalu merindukan momen-momen sahur yg sungguh keren tadi bersama nenek saya. Saya berharap hingga akhirusianya, saya masih mampu untuk menemani bahkan mempersiapkan sendiri santap sahur untuk beliau :))

Actualy, that's my story on my first post of #RamadhanBercerita...Where's your #RamadhanBercerita guys?? :))